Dalam beberapa tahun terakhir, pinjaman online (pinjol) telah menjadi salah satu alternatif pembiayaan yang banyak digunakan masyarakat Indonesia. Di tengah maraknya layanan pinjol, masyarakat kini disuguhi dua pilihan utama: pinjaman online konvensional dan pinjaman online berbasis syariah.
Meskipun keduanya sama-sama memberikan akses dana secara cepat, ada perbedaan mendasar dalam sistem, prinsip, dan akad yang digunakan. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai perbedaan antara aplikasi pinjaman online konvensional dan syariah:
1. Prinsip Dasar
- Konvensional:
Berdasarkan sistem keuangan umum yang berorientasi pada bunga (interest). Peminjam harus membayar kembali dana pokok ditambah bunga sesuai persentase yang ditetapkan di awal. - Syariah:
Berdasarkan prinsip keuangan Islam, yang mengharamkan riba (bunga). Sistem syariah menggunakan akad seperti murabahah (jual beli), mudharabah (bagi hasil), atau ijarah (sewa-menyewa).
2. Sumber Keuntungan
- Konvensional:
Keuntungan diperoleh dari bunga tetap atau bunga mengambang yang dibebankan kepada peminjam. - Syariah:
Keuntungan berasal dari margin keuntungan jual beli atau bagi hasil usaha, tergantung akad yang digunakan.
3. Transparansi dan Akad
- Konvensional:
Sering kali tidak menjelaskan detail akad atau dasar perhitungan bunga secara transparan. - Syariah:
Harus mencantumkan akad secara jelas, transparan, dan sesuai hukum Islam, dan biasanya disetujui oleh Dewan Pengawas Syariah (DPS).
4. Hubungan Pemberi Dana dan Peminjam
- Konvensional:
Hubungan bersifat kreditur-debitur, yang fokus pada pelunasan hutang dan bunga. - Syariah:
Hubungan bersifat mitra usaha atau jual beli yang adil, yang menekankan pada keadilan, kejujuran, dan tanggung jawab bersama.
5. Regulasi dan Pengawasan
- Keduanya sama-sama diawasi oleh OJK (Otoritas Jasa Keuangan).
Namun, aplikasi syariah juga mendapat pengawasan tambahan dari Dewan Syariah Nasional (DSN-MUI) untuk menjamin kepatuhan terhadap prinsip-prinsip Islam.
6. Contoh Aplikasi
- Konvensional: Akulaku, Kredit Pintar, Tunaiku, Kredivo, dll.
- Syariah: Ammana, Alami Sharia, Investree Syariah, Qazwa, dll.
Mana yang Sebaiknya Dipilih?
- Pilih pinjaman syariah jika Anda ingin pembiayaan yang bebas riba dan sesuai prinsip Islam. Cocok bagi umat Muslim yang menghindari transaksi bunga.
- Pilih pinjaman konvensional jika Anda mencari proses yang lebih fleksibel dan belum terlalu mempertimbangkan aspek syariah.
Namun, apa pun pilihannya, pastikan aplikasi yang Anda gunakan sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK untuk menghindari risiko penipuan dan pinjol ilegal.
Penutup
Perbedaan antara pinjaman online konvensional dan syariah tidak hanya terletak pada sistem pembiayaannya, tapi juga mencerminkan nilai dan prinsip yang mendasarinya. Memahami perbedaan ini penting agar Anda bisa memilih solusi keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan keyakinan pribadi.